Batik Aisyiyah Nasional

Batik 'Aisyiyah Nasional.
(Berwana hijau dengan motif berwarna hitam dan kuning)


Seragam batik berbahan dasar yang kini jadi baju resmi kegiatan 'Aisyiyah pertama kali diputuskan pada muktamar 'Aisyiyah, 1965, di Bandung.
Putusan tersebut hanya mengatur warna baju hijau dan kerudung kuning. Pada muktamar 'Aisyiyah berikutnya, 1968, di Yogyakarta, seragam yang dikenakan peserta malah tidak tampak sama, tapi beraneka ragam jenis warna, hijau dan kerudung kuning, entah hijau daun, hijau tua, hijau muda, atau warna hijau lainnya. Keputusan tentang seragam akhirnya dicabut.

Setelah orde baru, semakin banyak organisasi perempuan  macam Dharma Wanita dan PKK yang sudah menetapkan seragam masing-masing. Warga 'Aisyiyah pun beramai-ramai mengusulkan kembali pembahasan seragam organisasi yang disambut dengan diterbitkannya kembali surat putusan seragam oleh Pimpinan Pusat 'Aisyiyah untuk mengakomodasi usulan.

Batik dipilih dengan pertimbangan kekhasan Yogyakarta, kota lahirnya 'Aisyiyah, sedangkan desain batik dengan mencantumkan  tulisan 'Aisyiyah dan warna hijau-kuning, adalah identitas warna 'Aisyiyah. Akhirnya pada Muktamar 'Aisyiyah di Solo tahun 1985, seragam tersebut ditetapkan sebagai seragam nasional dan pertamakali resmi dipakai pada Muktamar selanjutnya yang berlangsung di Yogyakarta tahun 1990. (Disarikan dari esai Serba-Serbi Seragam Nasional 'Aisyiyah di Suara 'Aisyiyah karya Hajar Nur Setyowati.)
 

 
Keterangan:
  • Pilihan bahan :
Katun, Halus, Biasa
  • Perpotong (Minimal) :
  • Lebar     : 1,15 Meter
  • Panjang  : 2 Meter
  • Berat : 500 Gram







Jika Anda menginginkan baju yang telah jadi, Kami hanya menyediakan ukuran: S, M, L,  XL, XXL, XXXL, XXXXL
Untuk informasi harga dan lebih lanjut silahkan hubungi kontak yang tersedia. Kami akan segera merespon permintaan yang Anda butuhkan. Terimakasih